Speedboad Rombongan Anggota DPRP Yonas Nussy ke Waropen Dilaporkan Hilang Posted: 17 Jul 2022 12:56 AM PDT  | Suasana saat rombongan yang akan menuju ke Waren mempersiapkan perjalanan dari belakan kantor DPRP pada Sabtu (16/7/2022) - istimewa
|
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Perahu cepat (speedboad) yang membawa rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua (DPRP) Yonas Nusi dari Kota Jayapura menuju Kabupaten Waropen, Provinsi Papua dilaporkan hilang kontak di tengah laut.
Menurut Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Jayapura, Willem Thobias Fofid pada Minggu (17/7/2022), rombongan yang terdiri dari 8 orang itu berencana untuk mengikuti Sidang Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) Tanah Papua di Waren, Waropen.
Dikatakan para penumpang yakni Yonas Alfons Nussy (anggota DPRP) Akwila Waromi (Anggota Polri BKO DPRP), Alex Donggori (Anggota Polri DBKO DPRP), Derek Maniani (Security), Jefri Robaha Wopari (Staf DPRP), William Anderson Fonataba (wartawan) Alfred Krisifu dan Serge (pengemudi speed) bertolak dari Jayapura pada Sabtu 16 Juli 2022 pukul 02.00 WIT.
Speed operasonal DPRP yang berwarna putih tersebut bermesin Yamaha 200 PK dan memuat 1000 liter bahan bakar.
Menurut pengakuan pelapor Marvin Rumkorem, kontak terakhir dengan Yonas Nussi pada pukul 5.45 subuh, saat speed berada pada pesisir perairan Kabupaten Sarmi menuju pesisir Kabupaten Mamberamo Raya. Sehingga speed diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Waren pada Sabtu puku 15.00 WIT.
Selanjutnya pada pukul 12.00 WIT salah satu penumpang menghubungi pelapor bahwa speed yang mereka tumpangi sudah berada di sekitar Perairan Pulau Kurudu atau Tanjung Andei dan Pukul 15.00 WIT. Pelapor mencoba menghubungi penumpang yang berada di speed tersebut namun tidak bisa terhubung. Hingga Minggu 17 Juli pukul 10.15 belum ada kontak lanjutan dan para penumpang tidak dapat dihubungi.
Fofid menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala KSOP Sorong, KSOP Biak, KSOP Manokwari, UPP Sarmi, UPP Korido, UPP Wasior, UPP Nabire, Para Nakhoda Kapal Patroli, DISNAV/SROP Jayapura, DISNAV/SROP Biak serta para pimpinan di Kantor SAR Jayapura, Kantor SAR Biak dan Kantor SAR Sorong untuk membantu memonitor, mengecek dan membantu melakukan pencarian. (Albert Batlayeri) |
Bea Cukai Jayapura Hadirkan Klinik Ekspor Dukung UMKM Potensial di Papua Posted: 17 Jul 2022 12:16 AM PDT JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe C Jayapura, Samuel Jacobus Mayckel Sihainenia mengungkapkan pihaknya menghadirkan klinik ekspor guna mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpotensi ambil bagian dalam rantai pasokan ekspor. "Klinik ekpor dibentuk sebetulnya sebagai upaya dari pemerintah dalam hal ini kantor kami untuk menjaring UMKM berorientasi untuk ekpor," ujar dia usai mengisi kegiatan massive action Ikatan Alumni Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Provinsi Papua di Aula Gedung Keuangan Negara (GKN) Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu, 16 Juli 2022. Sihainenia mengatakan klinik ekspor dilakukan guna mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dimana diperlukan upaya untuk mendukung terciptanya efisiensi dan efektivitas rantai logistik nasional dan mendorong industri nasional menjadi kreatif serta berkembang agar mampu bersaing di tingkat internasional dan memenuhi kebutuhan pasar domestik. Ia menyatakan beberapa tantangan bagi para pelaku usaha ingin mencoba ekspor produk yang ditemui di lapangan adalah stigma pengusaha bahwa ekspor itu sulit dan pelaku usaha lebih memilih berada di zona nyaman karena tidak mau repot dalam pengurusan administrasi atau perpajakan. Selain itu, pengusaha Papua masih lebih memilih menjual bahan baku ke daerah lain di Indonesia, padahal bahan baku tersebut akan diolah menjadi produk jadi dan diekspor ke luar yang akan menguntungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah lain. "Disini orang masih berpikir bagaimana bisa mendapatkan uang lebih cepat, makanya tawaran kirim bahan baku tadi mereka ambil. Sementara kalau diekspor pendapatan pengusaha bisa dua kali lipat," kata Sihainenia. Ia pun berharap lewat sinergitas bersama Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi UMKM, Bank Indonesia (BI), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam proses pengumpulan data UMKM berpotensi bisa berjalan lancar dan dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha. "Ini tugas kita bersama bagaimana UMKM bisa dibentuk, diarahkan, didampingi agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura atau di luar Kota Jayapura untuk meningkatkan produk bisa cepat masuk ke pasar ekspor," harapnya. (Laura Sobuber) |
Eliaser Baye, Pendeta GKII di Yeretma Jadi Korban Penyerangan Bersenjata di Nduga Posted: 16 Jul 2022 06:23 PM PDT  JAKARTA, LELEMUKU.COM – Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) menyatakan bahwa pelayan gereja mereka merupakan korban penyerangan kelompok separatis di Kabupaten Nduga.
"Pdt Eliaser Baye, STh. Gembala kita GKII (Kemah Injil) di Daerah Yeretma, Kabupaten Nduga ikut menjadi korban tewas dalam penembakan warga sipil oleh kelompok bersenjata. ," tulis Ketua Sinode GKII Pusat, Pdt.Dr.Daniel Ronda dalam rilis yang diterima Lelemuku.com pada Minggu (17/7/2022).
Ia juga mengharapkan agar semua umat GKII agar mendoakan kedamaian di Tanah Papua, serta mendoakan dukungan pelayanan penginjilan di daerah tersebut.
"Bapak dan Ibu mohon doa untuk Papua; Doakan keluarga dan pelayanan di sana," ajak dia.
Sebelumnya Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring menyatakan satu orang dari 12 orang masyarakat sipil menjadi korban penyerangan di Kampung Nonggoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (16/7/2022) pagi adalah seorang pendeta di Kampung Nonggoliat yang bernama Pendeta Elias Baye.
"Kita mengecam aksi keji ini hingga merenggut banyak nyawa masyarakat sipil termasuk seorang pelayan Tuhan yang seharusnya dihormati dan dilindungi dari tindak kekerasan. Kalau pelayan Tuhan saja berani di bunuh secara sadis, apakah masih bisa dikatakan orang tersebut beriman," ujar Danrem.
Danrem menyampaikan bahwa Pendeta Elias yang berasal dari Kampung Wosak, Distrik Wosak, Nduga tersebut meregang nyawa setelah dibacok dan menerima tembakan dari kelompok separatis pimpinan Army Tabuni.
"Laporan awal menyebutkan jumlah mereka diperkirakan sekitar 20 orang dan menggunakan 8 pucuk senjata api untuk melakukan penjarahan, penembakan dan pembunuhan terhadap masyarakat pendatang yang melintas dan berjualan di kios di Kampung Nonggoloit," ujarnya.
Jenazah pendeta, lanjut Dandrem telah diambil oleh pihak keluarga dan akan dimakamkan di Distrik Kenyam.
Ia merinci total korban adalah 10 orang meninggal dunia dan 1 orang luka berat serta 1 orang luka ringan. 11 orang korban lainnya telah dievakuasi menggunakan alat angkut udara menuju Timika pada sore hari.
"Kita sudah melaksanakan evakuasi dengan berkoordinasi bersama Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, Korem 174/ATW serta Lanud Timika untuk melaksanakan proses evakuasi korban menggunakan Heli Caracal TNI AU dan Heli Bell Polri dari Distrik Kenyam menuju Timika," jelasnya.
Adapun 2 korban luka-luka dievakuasi dengan menggunakan Heli Bell Polri, 3 korban Meninggal dunia dievakuasi menggunakan pesawat Rimbun Air dari Polda, 6 korban MD dievakuasi dengan menggunakan Heli Caracal milik TNI AU dan 1 korban telah diambil keluarganya guna dimakamkan di Kenyam Kabupaten Nduga.
Terakhir Danrem menyatakan aparat gabungan TNI-Polri dari Satgas Kodim Pegubin Yonif PR 431/SSP, Personel Satgas Damai Cartenz dan Polres Nduga telah bersiaga di tempat kejadian Kampung Nanggoloit untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari kelompok separatis di wilayah yang bakal menjadi bagian dari Provinsi Papua Pegunungan tersebut.
Adapun data dari korban sebagai berikut :
1. Yulius Watu , 23 tahun, laki-laki, swasta, asal NTT (meninggal).
2. Hubertus / Habertus Goti, 41 tahun, laki-laki, swasta, asal NTT (meninggal).
3. Johan, 26 tahun, laki-laki, swasta, asal NTT (meninggal).
4. Daeng Marannu / Maramhli , 42 tahun, laki-laki, ustadz, asal Sulsel (meninggal).
5. Taufan / Taufah Amir, 42 tahun, laki-laki, swasta , asal Sulsel (meninggal).
6. Mahmud Ismaul, 50 tahun, laki-laki, supir Bupati Nduga (meninggal)
7. Alex, 45 tahun, laki-laki, swasta ,asal Maluku (meninggal).
8. Yuda Nurusinga / Gurusinga, 22 tahun, laki-laki, swasta, asal Sumut (meninggal).
9. Eliaser Baner Erbaye , 54 tahun, laki-laki, Hamba Tuhan, asal Papua (meninggal).
10. Sirajudin, 27 tahun, laki-laki, swasta (meninggal).
11. Sudirman / Sudarmintao , 36 tahun, laki-laki, swasta, asal Sulsel (luka bacok di tangan sebelah kiri).
12. Hasjon / Nasjen, 41 tahun, laki-laki, swata, asal Sulsel (luka ringan akibat rekoset peluru).
(Albert Batlayeri)
|