Nurlatu : Ada Pemilih Ilegal, Pilkades Batu Karang Harus Diulang |
- Nurlatu : Ada Pemilih Ilegal, Pilkades Batu Karang Harus Diulang
- Mulyo Jabat Ketua Koperasi Pena Sejahtera PWI Tangerang
- DPRD MTB Gelar Sidang Paripurna Istimewa Perdana HUT Kabupaten Ke-19
- Pemda MTB Gelar Upacara HUT Kabupaten Ke 19
- BUMI INI HIDUP DAN BERGERAK, JANGAN MENGHUJAT ALAM DAN MUSIM!
- SUTIYOSO JAJAGI SEBAGAI KETUM PARFI
- Ma'ruf Amin Di Sambut Lima Bupati Di Tapanuli Utara
Nurlatu : Ada Pemilih Ilegal, Pilkades Batu Karang Harus Diulang Posted: 06 Oct 2018 06:14 PM PDT |
Mulyo Jabat Ketua Koperasi Pena Sejahtera PWI Tangerang Posted: 06 Oct 2018 08:39 AM PDT BantenNet.com, KABUPATEN TANGERANG - Sri Mulyo Wartawan Harian Tangerang Raya, terpilih menjadi Ketua Koperasi Pena Sejahtera ( KPS ) periode 2018-2023 menjalankan roda koperasi yang merupakan seluruh Anggota dan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang untuk lima tahun ke depan. Sri Mulyo terpilih dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), Sabtu ( 6/10 ) di Sekretariat PWI Kabupaten Tangerang, Jalan Perintis Kemerdekaan 1, Cikokol, Kota Tangerang. Rapat tersebut membuka kesempatan kepada semua anggota yang hadir untuk mengajukan diri menjadi ketua koperasi serba usaha (KSU) tersebut. Namun, setelah dilakukan pemungutan suara secara langsung, bebas dan rahasia, mencuat dua nama sebagai kandidat, yakni Selly Loamena Syah dan Sri Mulyo. Pada putaran kedua, kedua kandidat tersebut mendapatkan suara berimbang, pemungutan suara pun kembali dilakukan untuk ketiga kalinya. Akhirnya diputaran ketiga, Sri Mulyo yang tercatat sebagai wartawan di harian Tangerang Raya itu memperoleh dukungan suara terbanyak dibanding Selly. "Bagi saya, jabatan ini adalah amanah yang berat, karena misi koperasi ini mensejahterakan anggota PWI Kabupaten Tangerang," ujarnya. Namun, lanjutnya, meski seberat apapun amanah yang diberikan tersebut, ia dengan dukungan dari seluruh anggota akan berupaya maksimal untuk menjalankan mandat yang telah diberikan. "Dengan kebersamaan dan dukungan anggota, serta para senior, saya akan berikhitiar dan berusaha keras menjalankan tugas sebagai pengurus koperasi ini," tambahnya. Koperasi Serba Usaha (KSU) Pena Sejahtera menjadi wadah berhimpunnya para insan pers yang tergabung di PWI Kabupaten Tangerang untuk menggali berbagai potensi ekonomi untuk meningkatkan tarah hidup dan kesejahteraan insan pers tersebut. "Berjuang bersama melalui koperasi adalah pilihan yang kami putuskan, karena melalui koperasi ini, cita-cita kami mengembangkan sektor ekonomi organisasi direalisasikan," kata Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin. Sangki berharap, pengurus yang telah terpilih segera bekerja untuk menyusun program kerja serta menggali berbagai potensi usaha, agar cita-cita bersama, khususnya anggota PWI Kabupaten Tangerang terealisasi. "Banyak potensi ekonomi yang dapat digali, tentunya pengurus koperasi dapat segera menjalankan mandat anggota," tandasnya. Untuk diketahui, terpilih juga dalam RAT tersebut Mohamad Romli sebagai sekretaris dan Selly Loamena Syah sebagai bendahara. > red Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Mulyo Jabat Ketua Koperasi Pena Sejahtera PWI Tangerang . Silahkan membaca berita lainnya. |
DPRD MTB Gelar Sidang Paripurna Istimewa Perdana HUT Kabupaten Ke-19 Posted: 06 Oct 2018 02:42 AM PDT Dalam pidatonya, Ketua DPRD Frengky Limber, SE mengatakan sidang paripurna istimewa dalam rangka HUT MTB tersebut merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan panjang penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kepulauan Tanimbar selama 19 tahun. "Sekaligus memberi semangat dan membangun komitmen serta sineritas dalam mengayuh perahu pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat kedepan menuju tercapainya visi dan misi bersama," kata dia. Limber mengakui dalam kebersamaan dan sinergitas antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD melaksanakan penyelenggaraan pemerintah telah didukung oleh unsur Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Instansi Vertikal, Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kemudian Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan seluruh komponen masyarakat di Tanimbar sehingga dapat mengangkat sebagian besar kehidupan dari masyarakat keluar dari ketertinggalan sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih layak dan bermartabat. "Beberapa program pembangunan dan pelayanan publik telah memberikan perubahan secara mendasar dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan sebagai kabupaten pemekaran pada tahun 2008 kita mampu untuk memekarkan sebagian wilayah dari Pulau Wetar hingga Kepulauan Babar menjadi Kabupaten Maluku Barat Daya guna memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat," akunya. Limber pun berpesan kiranya keberhasilan dan pembangunan daerah yang telah dicapai selama ini hendaknya tidak membuat Pemda cepat berpuas diri, yang dapat terbawa ke penilaian hasil pembangunan secara subyektif. Tetapi secara obyektif dapat melihat bahwa pencapaian-pencapaian tersebut harus tetap ditingkatkan karena pembangunan yang dilaksanakan selama ini belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Bumi Duan Lolat ini. "Kondisi saudara-saudara kita yang berada jauh dari pusat-pusat pemerintahan dan sentuhan pembangunan sangat memerlukan perhatian kita semua. Selain itu, masalah ketersediaan lapangan kerja belum memadai dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja, ketersediaan infrastruktur yang belum tersebar secara merata, angka pengangguran yang masih tinggi dan pertikaian masyarakat antar desa atau negeri masih terus terjadi. Ini semua turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat MTB," pesan Ketua DPRD. "Peringatan HUT ke -19 ini menjadi sangat istimewa ketika para jajaran eksekutif beserta masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang ada mampu melakukan refleksi dan kontemplasi betapa setiap waktu berganti penuh dengan perjuangan, padat dengan semangat pengabdian demi mewujudkan cita-cita bersama menjadikan masyarakat Tanimbar yang lebih baik," kata dia. Bupati Fatlolon pun menekankan bahwa Tanimbar adalah bukan sekedar nama, pulau-pulau dan lambing yang tidak bermakna, namun sesungguhnya Tanimbar adalah sebutan kepada masyarakat yang memiliki semangat hidup yang tinggi. "Semangat juang yang berkoar dan semangat kekeluargaan yang erat serta kuat," akunya. Beberapa rencana pembangunan yang sementara dan akan dilaksanakan antara lain pembangunan jalan poros II, pembukaan ruas Siwaan hingga Karatat, pembenahan jalan tran Selaru, rencana pembangunan pasar tradisional yang representative, pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat. Setelah itu, pembenahan dan peningkatan kualitas pelayanan aparat birokrasi meuju aparatur yang baik dengan pemberian tunjangan khusus daerah, hak-hak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibayar tepat waktu dan disalurkan ke rekening masing-masing ASM melalui Bank, rencana renovasi kantor Bupati dan kantor DPRD yang menunjukan karakteristik Tanimbar. Turut hadir dalam sidang tersebut Pejabat Bupati MTB Tahun 2006 hingga 2007 Johanis Pattinama, Wabup Periode 2001 hingga 2006 Lukas Uwuratuw, Wabup Periode 2012 hingga 2017 Petrus Werempinan, Sekretaris Daerah (Sekda) periode 1999 hingga 2004 J. M. Wattimena, Sekda periode 2006 hingga 2016 Mathias Malaka, Wabup Utuwaly, Sekda Piterson Rangkoratat, SH bersama para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ketua TP PKK MTB Joice Fatlolon, para pimpinan instansi vertikal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para pemimpin agama, para pimpinan partai politik, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat Tanimbar serta para Camat dan Kepala Desa (Kades), para pengusaha dan pimpinan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku. (Laura Sobuber) |
Pemda MTB Gelar Upacara HUT Kabupaten Ke 19 Posted: 06 Oct 2018 02:22 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten MTB yang ke-19 di Lapangan Mandriak, Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Kamis (4/10). Dalam sambutannya Bupati MTB, Petrus Fatlolon, SH., MH meminta kepada seluruh masyarakat Tanimbar agar bersyukur atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya hingga memasuki perayakan HUT Kabupaten yang ke 19 tersebut. "Mari seluruh masyarakat dari Molu Maru hingga Selaru senantiasa kita bersyukur atas anugerah Tuhan, yang telah menjaga dan melindungi kita semua untuk terus berkarya membangun MTB," minta dia. Bupati Fatlolon mengatakan dimasa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati (Wabup), Agustinus Utuwaly, S.Sos pihaknya terus berupaya untuk memajukan kebudayaan Tanimbar melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan. Melalui perlindungan dan pengembangan Pemda menjaga keberlanjutan budaya Tanimbar, dengan cara yaitu memakai busana berbahan tenun pada tiap hari kamis, bahasa daerah diajarkan dalam muatan lokal di sekolah dan melestarikan berbagai tradisi melalui lomba-lomba. "Sedangkan pemanfaatan dan pembinaan budaya Tanimbar, caranya Pemda memperluas peran aktif dan inisiatif masyarakat dalam meningkatkan lembaga dan pranata kebudayaan," kata oang nomor satu di Bumi Duan Lolat itu. Ia mengajak seluruh masyarakat Tanimbar untuk terus melestarikan, merawat dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban Tanimbar dimana kebudayaan Tanimbar adalah modal dasar kehidupan orang Tanimbar dalam berbagai aktifitas pembangunan sosial, politik, hukum, ketahanan dan keamanan dalam menghadapi tantangan globalisasi. Fatlolon pun menyatakan jika masukan dan kritikan dari berbagai pihak merupakan suplemen bagi Pemda dalam menyusun strategis pembangunan yang lebih bersinergi dan terpadu untuk mencapai Tanimbar yang sehat, cerdas, wibawa dan mandiri. "Mari bersama-sama bekerja keras dalam mengelola potensi kekayaan sumber daya alam yang besar dan melimpah di wilayah Tanimbar ini, untuk mendatangkan kesejahteraan masyarakat," ajaknya. Turut hadir dalam upacara yang mengharuskan menggunakan atribut Tanimbar tersebut Pejabat Bupati MTB Tahun 2006 hingga 2007 Johanis Pattinama, Wabup Periode 2001 hingga 2006 Lukas Uwuratuw, Wabup Periode 2012 hingga 2017 Petrus Werempinan, Sekretaris Daerah (Sekda) periode 1999 hingga 2004 J. M. Wattimena, Sekda periode 2006 hingga 2016 Mathias Malaka, Wabup Utuwaly, Sekda Piterson Rangkoratat, SH bersama para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), para pimpinan instansi vertical, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para pimpinan umat atau jemaat, para pimpinan partai politik, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat Tanimbar serta para Camat dan Kepala Desa (Kades). (Laura Sobuber) |
BUMI INI HIDUP DAN BERGERAK, JANGAN MENGHUJAT ALAM DAN MUSIM! Posted: 06 Oct 2018 01:38 AM PDT Oleh: Natalius Pigai Catatan Natalius Pigai dari Lereng Merapi, (6/9/2018) MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | OPINI | NENEK moyang kita telah mengajarkan tentang relasi dengan Alam dalam sejarah panjang evolusi manusia bahwa gempa, tsunami, letusan, Banjir dan Kekeringan adalah fenomena alam yang senantiasa datang dan pergi silih berganti. Di musim panas gejala El Nino mengancam ekosistem dan kehidupan, di musim hujan La Nina memporak-poranda miliu kehidupan. Tsunami, letusan gunung, lahar dan badai menyapu bersih, dan mampu menggoncangkan bumi tempat dimana manusia tinggal, lahir, tumbuh dan berkembang. Fenomena-fenomena alam ini sulit ditebak bisa menjadi murka ketika alam tidak bersahabat, tetapi juga berkat dikala alam lagi riang. Semua bergantung manusia! Hari ini, Indonesia dihantam badai bertubi tubi. Kian hari alam makin beringas. Rentetan bencana alam, gempa di Lombok, Palu, meletusnya anak gunung karakatoa dan gunung sopuan serta berbagai peristiwa seakan-akan alam ini mau menyampaikan pesan kepada manusia di negeri ini bahwa dia masih hidup dan bergerak. Dalam ilmu filsafat telah mengajarkan kita bahwa manusia adalah wujud nyata alam mini, sementara alam perwujudan manusia yang memiliki orang-orang hidup. Alam itu hidup dan bergerak ibarat manusia. Amerika Serikat dan Eropa gejala alam seperti kekeringan bisa memiliki efek positif peningkatan kegiatan ekonomi. Demikian juga Musim hujan hubungan antara curah hujan dan produktivitas pertanian yang konsisten juga memiliki dampak terhadap kesehatan seperti El Nino telah dikaitkan dengan efek signifikan pada polusi udara di China Timur. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa Kekeringan mungkin memiliki peran dalam 21 persen dari semua konflik sipil antara tahun 1950 dan 2004, dan bahwa konflik sipil baru di daerah tropis dua kali lebih mungkin timbul pada musim kering ketimbang La Nina. Karena panasnya terik mentari mempengaruhi sifat manusia menjadi makin buas dan beringas dibandingkan musim hujan dimana manusia berteduh dan termenung, membangun harmoni dibawah peraduan, bisa menikmati angin sepoi-sepoi di pegunungan dan nyiur melambai ditepian pantai. Para peneliti menunjukkan bahwa tekanan ekonomi dari Musim Panas, dan juga stres akibat bencana alam yang disebabkan Kekeringan, dapat menekan jiwa manusia, yang terkadang bisa menyebabkan perilaku agresif. Salah satu efek utama yang terkait dengan El Nino adalah meningkatnya potensi kebakaran di Indonesia juga seperti peristiwa legendaris, Ash Wednesday (abu di hari rabu) pada tahun 1983 dikaitkan dengan El Nino di Australia. Atau peristiwa Black Saturday (2009) terjadi di akhir sebuah La Nina atau di Indonesia banjir senantiasa mengancam saat musim hujan. Di masa lalu manusia dan alam adalah sahabat abadi, saling butuh dan saling bergantung. Manusia hidup karena memanfaatkan segala jenis binatang, burung-burung di udara, ikan-ikan di laut, tumbuh-tumbuhan dan segala isinya, demikian pula Alam tidak akan berguna jika tanpa manusia bahkan saling menguntungkan, simbiose mutualisme. Masyarakat pedesaan adalah manusia yang hidup secara autarkis, hidup dari alam (taken for granted). Alam tidak hanya sekedar sumber kehidupan tetapi juga alam menjadi sumber suci, pusat spiritualitas, sumber transendental antara manusia dan Tuhan pencipta semesta alam. Namun kini telah berubah. Alam hadir ibarat momok yang menakutkan. Mendengar kata gempa bumi, gunung meletus, tsunami, Banjir dan kekeringan seakan-akan mengancam kehidupan manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut kita selalu berasosiasi tindakan murka alam, alam bertindak negatif, alam melakukan kejahatan pada manusia. Alam pikir manusia tersandera dengan framing negatif tentang banjir, kering, gunung meletus, gempa bumi yang mendatangkan kerugian, dampak negatif yang ditimbulkan. Tetapi tidak pernah melihat sebagai fenomena alam yang membawah berkah, dampak positif sebagai konsekuensi dari siklus hidup manusia dalam berinteraksi dengan alam. Tidak pernah menghargai alam ini sebuah senyawa yang hidup! Berbagai laporan pemerintah selalu menghitung dampak kerugian yang diderita akibat bencana. Pada tahun 2006, Pemerintah memperkirakan total kerusakan dan kerugian akibat bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara mencapai Rp 42,7 triliun. Jumlah ini mencapai 2,2 persen dari total produk domestik bruto Indonesia. Demikian pula Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat bencana letusan Gunung Sinabung mencapai Rp1,49 triliun. Pada tahun 2000 hingga 2001 mencatat kerugian akibat banjir mencapai 1,5 trilyun. Bahkan kementerian sosial mencatat kerugian akibat banjir adalah dua per tiga dari kerusakan dan kerugian akibat bencana alam lainnya. Di tingkat internasional, FAO mencatat Penggundulan hutan akibat bencana 1,3 juta hektar pertahun. Itulah cara pandang kita terhadap alam. Seakan-alam begitu jahat dan manusia merugi. Tidak pernah menghitung atau melihat dampak positif akibat elnino dan La Nina, Orang-orang penghuni gunung Merapi, api pijar yang memancarkan cahaya memuntahkan lahar dan lava sumber kesuburan dan kemakmuran. Namun Wajar, bila cara pandang manusia terhadap alam begitu negatif menyebabkan murka, makin kesini alam kian mengamuk. Pemerintah, politikus, pengamat, kaum terdidik mesti memahami, mengapa rakyat Kecil, miskin dan kumuh penghuni bantaran sungai masih mau menetap dan menolak untuk direlokasi meskipun bahaya mengancam kehidupan? mereka tidak hanya sekedar para kaum urbanisasi, atau migran juga bukan migran sirkuler perkotaaan, juga bukan manusia tanpa hunian (tuna wisma) tetapi mereka mendapat manfaat positif hidup dibantaran sungai dan menerima manfaat Karena banjir. Penghuni aliran sungai menerima manfaat dalam berbagai aspek; ekonomi, interaksi sosial dan budaya juga kemudahan dan aksesibilitas dalam menunjang kehidupan yang mungkin tidak banyak diketahui publik. Kita semua tersandera dengan stigma buruk tentang musim hujan (La Nina) dengan bahaya banjir dan musim kemarau (El Nino) bahaya kebakaran hutan. Suatu Stigma buruk manusia modern terhadap alam. Sudah saatnya arus balik pemikiran manusia masa lampau bahwa musim hujan dan musim kemarau adalah berkah bukan murka. Oleh karena itu, cita rasa masyarakat yang hidup di aliran sungai perlu di rekayasa agar Daerah Aliran sungai menjadi menarik, artistik, modern, humanis. Posisi Indonesia termasuk berada pada zona yg di sebut Ring of Fire (Cincin Api). Zona tersebut sangat rentan terhadap bencana alam (Gempa dan Tsunami) bukan saja karena terletak pada 3 lempeng utama yaitu Euruasia, Indo Pasifik dan Indo Australia. namun juga terdapat patahan lokal (Sesar) yg membentang dari Aceh hingga Papua. Dapat saja mengancam kehidupan tetapi juga berkat bagi negeri gugusan 17 ribu pulau ini. Jakarta adalah Jendela Indonesia, Kota Metropolitan dihuni lautan manusia mencapai 10 juta malam hari dan 12 lebih di siang hari. Kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar dan lainnya adalah Pusat urbanisasi dan anglomerasi perkotaan, perkembangan kota besar hingga tiga lingkaran besar, lingkaran dalam kota (inner city), lingkaran tengah (centre), lingkaran luar (outer city). Situ-situ di negeri ini sebagai tempat penampungan air juga tidak tertata rapi bahkan banyak rumah kumuh, sekedar membuat pintu air masuk dan keluar. Kita menyaksikan Problematika Ibu Kota Negara harus menjadi beban bersama baik pemerintah Pusat dan Provinsi. Negara ini tidak harus malu belajar dari kota kota besar di Asia Timur seperti Beijing, Tokyo, Seoul, atau Amsterdam, London, Paris New York di Eropa bahkan New Delhi, Bogota, Rio de Janeiro juga Kuala Lumpur. Tiga Belas buah sungai yang mengalir di Kota Metropolitas, sungai Mahakam yang membelai Kota Pontianak, Sungai Mahakam ditengah Samarinda, Sungai Musi melintasi ditengah kota Venesia Timur Palembang, Kali Code di tengah kota yogya dihuni orang-orang marginal dan terpinggirkan, kumuh, jorok padahal memiliki sumber daya, kekuasaan sebagai Kota kota metropolitan, Anggaran yang melimpah tidak sulit untuk menata sungai-sungai menjadi modern dan humanis. Pemerintah sudah saatnya memikirkan agar sungai-sungai di kota-kota metropolitan membangun kanal-kanal besar dengan rumah-rumah yang artistik bagi penduduk, fasilitas umum, sanggar-sanggar seni, tempat-tempat rekreasi yang humanis dan rama lingkungan agar aliran sungai tidak menjadi momok yang menakutkan tetapi menjadi tempat yang menarik baik dikala musim El Nino tetapi juga musim hujan La Nina. Akhirnya semua bencana alam sedang menteri Signal bahwa Indonesia berada dalam lintasan bumi yang bernadi, hidup dan bergerak. Dapat saja mengancam kehidupan manusia. Jangan menghujat alam, jangan salakan bumi. Tanya kepada bangsa ini seberapa besar mengatur irama menyertai gejala alam. Soal tempat hunian, jalur evakuasi, gedung-gedung pencakar langit, jembatan yang mampu bukan menahan bahaya tetapi menyesuaikan irama alam. Seperti negeri sakura Jepang, kota Los Angelos yang memiliki sistem warning, rumah-tahan gempa, jalur evakuasi dan tempat-tempat penyelamatan bagi rakyatnya karena mereka menyesuaikan nadi alam, sementara bangsa ini masih melihat alam sebagai ancaman dan murka! Natalius Pigai, Kritikus dan Aktivis. MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN Terima kasih karena telah membaca informasi tentang BUMI INI HIDUP DAN BERGERAK, JANGAN MENGHUJAT ALAM DAN MUSIM! . Silahkan membaca berita lainnya. |
SUTIYOSO JAJAGI SEBAGAI KETUM PARFI Posted: 06 Oct 2018 12:38 AM PDT Ket Gambar : SUTIYOSO JAJAGI SEBAGAI KETUM PARFI MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Letjen purn Dr HC Sutiyoso yang akrab dipanggil Bang Yos, mengundang Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) ke kantornya di bilangan Thamrin. Dalam kapasitas salah satu warga negara yang konsern pada negeri ini agar lebih baik. (20 September 18). Hadir kala itu Pjs Ketua Umum, Soultan Saladin didampingi Sekjen DPP PARFI Dr. Kun Nurachadijat dan beberapa orang penggiat Parfi lainnya, Evry Jo dan Tedi Trangi. Dari percakapan tersebut, berkembang ke arah pembenahan organisasi besutan Suryo Sumarno ini yang berujung pada permintaan DPP Parfi agar bang Yos bersedia menjadi ketua Umum DPP Parfi pada 5 Okt 2018 kemarin. Bang Yos, menegaskan bahwa sebagai insan yang terlahir dan besar karena selalu tuntas membereskan masalah masalah yang ditugasi kepadanya, terutama di seputar penugasan penugasan di dinas kemiliteran dan pemerintahan DKI, kini tertantang untuk mencurahkan kembali darma baktinya demi negara, namun dalam bidang yang sangat berbeda, yakni dunia seni dan perfilman. Hal ini Bang Yos tegaskan kemarin (jumat, 5 okt 18) di kantornya "sebelum saya putuskan bersedia atau tidaknya, ijinkan beberapa minggu ke depan, saya akan kumpulkan artis & aktor senior seijin Pjs Soultan & Sekjen Kun, sekaligus saya meminta masukkan hal hal apa saja yang para aktor artis inginkan keadilan yang selama ini pemerintah dirasa belum hadir disana, karena saya tidak ingin mengorbankan reputasi sebagai orang pemberes & pemecah masalah menjadi masalah baru dalam dunia Parfi ini". "Kebetulan setelah saya diberhentikan presiden dari Kepala Badan Intelijen Nasional dengan hormat dan sangat politis, saya banyak waktu luang sekarang" tandas orang yang kala aktif diketentaraan sempat menjadi komandan Susilo Bambang Yudono & Prabowo ini lagi. Editor : Redaktur Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan Terima kasih karena telah membaca informasi tentang SUTIYOSO JAJAGI SEBAGAI KETUM PARFI . Silahkan membaca berita lainnya. |
Ma'ruf Amin Di Sambut Lima Bupati Di Tapanuli Utara Posted: 05 Oct 2018 10:03 PM PDT Ma'ruf Amin/Net MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | TAPANULI UTARA | Calon Wakil Presiden, Ma'ruf Amin tiba di tanah Tapanuli Utara, Sumatera Utara dalam rangkaian safarinya mengunjungi masyarakat. Pesawat yang membawanya dari Jakarta tiba di Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (5/10). Penyambutan oleh masyarakat setempat sudah menunggunya di bandara itu. Bersama rombongan ketua umum MUI itu, tampak ikut hadir Rois Syuriah PB NU, Ali Akbar Marbun dan Ketua PB NU, Nusron Wahid. "Horas, Mejuah-juah, Yahowu," begitu salam setempat yang diteriakkan para penyambutnya. Kiai Ma'ruf tersenyum dan menyalami satu persatu. Wajahnya selalu tersenyum. Selain warga, ulama, dan tokoh masyarakat, sejumlah pejabat juga ikut menyambut Kiai Ma'ruf. Diantaranya Bupati Simalungun JR Saragih, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, Bupati Pakpak Barat Remigo Berutu, Bupati Tanah Karo Terkelin Brahmana, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, dan Anggota DPD RI Parlindungan Purba. Dalam safari politiknya di Taput, Kiai Ma'ruf dijadwalkan mengunjungi masyarakat di sejumlah tempat. Yakni, berziarah ke makam Sisingamangaraja, menyapa warga di Balige, serta salat Jumat di Mesjid Al-Hadhonah Balige. Selanjutnya, Kiai Ma'ruf dijadwalkan menghadiri ulang tahun Kabupaten Taput, lalu berkunjung ke kantor pusat Huria Batak Kristen Protestan (HKBP) sekaligus bertemu Ephorusnya. [] Editor : Redaktur Penanggung Jawab Berita :Obor Panjaitan Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Ma'ruf Amin Di Sambut Lima Bupati Di Tapanuli Utara . Silahkan membaca berita lainnya. |
You are subscribed to email updates from #TACIGI. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |